Tes Misano: Proyek V4 Yamaha Hadapi Kritikan, Pirelli Bersiap untuk Era Baru MotoGP

Tes Misano: Proyek V4 Yamaha Hadapi Kritikan, Pirelli Bersiap untuk Era Baru MotoGP

Sirkuit Misano menjadi pusat perhatian dunia MotoGP pekan ini. Setelah akhir pekan balapan yang menegangkan, para tim dan pembalap melanjutkan agenda mereka dengan dua sesi tes krusial: debut motor V4 Yamaha yang telah lama dinanti dan pengujian pertama ban Pirelli untuk musim 2027. Namun, tidak semua berjalan mulus, terutama bagi tim pabrikan Yamaha yang menghadapi reaksi beragam terhadap prototipe barunya.

Debut Pahit Mesin V4 Yamaha

Pada hari terakhir tes resmi MotoGP 2025, Senin pagi pukul 9, 15 September, di Misano, semua mata tertuju pada garasi Yamaha. Di sanalah motor M1 baru dengan mesin V4 melakukan debut resminya. Fabio Quartararo dan Alex Rins terlihat mengamati dengan saksama saat para mekanik menyiapkan motor baru dari Iwata tersebut. Satu unit motor diserahkan kepada tim pabrikan, sementara unit kedua berada di garasi Pramac untuk diuji oleh Jack Miller.

Fabio Quartararo sempat melakukan beberapa putaran dengan motor R1 bermesin inline-four sebelum beralih ke prototipe V4. Sayangnya, kesan pertama dari juara dunia 2021 itu jauh dari positif.

“Seperti yang sudah saya rasakan di Barcelona, motor V4 ini secara keseluruhan masih tertinggal jauh,” ungkap Quartararo. “Tampaknya motor ini telah kehilangan salah satu keunggulan utama kami dibandingkan mesin inline, yaitu kemudahan saat berbelok. Saat ini, mesin baru ini masih kalah dalam hal akselerasi dan kecepatan puncak. Selain itu, manajemen elektronik dan set-up keseluruhan masih perlu banyak perbaikan. Anehnya, di Barcelona dengan trek yang lebih mengalir, motor terasa lebih baik. Di sini, di trek dengan tikungan yang lebih lambat, motor terasa lebih agresif dan gugup.”

Kondisi “masih dalam pengembangan” ini juga tercermin dari hasil balapan hari Minggu, di mana Augusto Fernandez, yang membalap sebagai wild-card dengan prototipe ini, finis di posisi ke-14 dengan selisih lebih dari satu menit dari pemenang, Marc Márquez.

Perspektif Berbeda dari Jack Miller

Berbeda dengan Quartararo, Jack Miller yang menguji motor V4 untuk tim Pramac memberikan pandangan yang lebih sabar. “Saya mengerti frustrasi Fabio, dia ingin motor yang kompetitif secepatnya. Tapi ini baru prototipe pertama dan butuh waktu,” ujarnya. “Apakah ini sebuah risiko? Bertahan dengan mesin inline-four juga merupakan sebuah risiko. Ini adalah proyek yang benar-benar baru, kami masih harus memahami keseimbangan motor dan distribusi bobotnya. Masih terlalu dini untuk memberikan penilaian akhir.”

Sesuai dengan pengumuman dalam konferensi pers pekan lalu, Yamaha berencana untuk menurunkan motor M1 V4 ini setidaknya dalam satu atau dua balapan lagi musim ini. Tujuannya adalah untuk menguji mesin baru di bawah tekanan balapan sesungguhnya sebelum mengambil keputusan final untuk musim 2026. Sirkuit Sepang di Malaysia, dengan suhunya yang ekstrem, disebut-sebut sebagai lokasi yang ideal untuk uji coba selanjutnya.

Secara teknis, proyek V4 ini lahir dari kebutuhan untuk mengatasi masalah cengkeraman (grip) yang terus-menerus terjadi. Yamaha berharap, dengan konfigurasi V4, distribusi bobot dan penyaluran tenaga akan menjadi lebih halus dan linear, meniru strategi sukses yang telah diterapkan oleh Ducati. Target jangka panjang Yamaha adalah membangun fondasi yang kuat untuk menjadi kompetitif di era baru MotoGP 2027, saat regulasi akan berubah drastis: kapasitas mesin turun menjadi 850cc, perangkat holeshot dan ride-height dilarang, aerodinamika disederhanakan, dan penggunaan bahan bakar 100% ramah lingkungan.

Pirelli Memulai Uji Coba untuk Era 2027

Setelah tes resmi MotoGP berakhir pada hari Senin, Sirkuit Misano kembali menjadi tuan rumah untuk sesi tes penting lainnya. Kali ini, giliran Pirelli, pemasok ban tunggal yang akan menggantikan Michelin mulai musim 2027, yang melakukan pengembangan. Perusahaan asal Italia ini akan menjadi pemasok resmi untuk semua kelas, mulai dari Moto3, Moto2, WorldSBK, hingga F1, dan kini kelas utama MotoGP.

Ekspektasi terhadap tes ini sangat tinggi, terutama karena rencana awal untuk menguji ban di Aragon pada bulan Juni lalu batal terlaksana. Banyak yang penasaran bagaimana prototipe berkecepatan 300 km/jam ini akan beradaptasi dengan ban baru dan apakah tim perlu melakukan perubahan besar pada set-up motor, mengingat ban adalah komponen vital untuk kecepatan.

Program Tes dan Tantangan di Depan

Lima pembalap penguji dari setiap pabrikan terlibat dalam tes ini: Michele Pirro (Ducati), Lorenzo Savadori (Aprilia), Daniel Pedrosa (KTM), Takaaki Nakagami (Honda), dan Augusto Fernandez. Pirelli menyediakan lima hingga enam kompon ban berbeda untuk menguji daya tahan dan jarak tempuh.

Namun, perlu dicatat bahwa ban ini diuji pada motor MotoGP saat ini, bukan pada prototipe 850cc yang baru akan digunakan pada musim 2027. Oleh karena itu, tes ini lebih bersifat sebagai “pendekatan awal” terhadap kompon baru, karena kondisi balapan di masa depan akan sangat berbeda. Tes pengembangan ban Pirelli selanjutnya dijadwalkan akan digelar setelah Grand Prix Valencia.