MotoGP Portugal: Tiga Pembalap Bersaing Ketat Rebut Posisi Ketiga Dunia, Bagnaia Bertekad Bangkit
MotoGP Portugal: Tiga Pembalap Bersaing Ketat Rebut Posisi Ketiga Dunia, Bagnaia Bertekad Bangkit
Seri Kejuaraan Dunia MotoGP memasuki babak krusial. Dalam seri kedua terakhir musim ini di Portimao, fokus utama tertuju pada pertarungan memperebutkan medali perunggu atau posisi ketiga di klasemen akhir.
Perebutan Medali Perunggu di Portimao
Setelah Alex Marquez berhasil mengamankan posisi runner-up dunia dengan kemenangannya di Malaysia—sebuah hasil prestisius bagi dirinya dan tim Bk8 Gresini asal Faenza—kini tiga pembalap bersiap untuk pertarungan sengit memperebutkan tempat ketiga.
Ketiga pembalap tersebut adalah Marco Bezzecchi (posisi ke-3, 291 poin), Pecco Bagnaia (posisi ke-4, 286 poin), dan Pedro Acosta (posisi ke-5, 260 poin). Secara matematis, Acosta masih memiliki peluang untuk mengejar. Pembalap muda asal Spanyol itu juga masih memburu kemenangan perdananya di kelas utama, yang akan mengukuhkannya sebagai salah satu bintang masa depan MotoGP.
Bagnaia: “Posisi Ketiga Adalah Target Maksimal Musim Ini”
Francesco Bagnaia secara terbuka menyatakan ambisinya menjelang GP Portugal. Setelah musim 2025 yang dinilainya berat, ia bertekad merebut kembali posisi ketiga di kejuaraan.
“Kami akan mencoba untuk berada di depan dan merebut kembali posisi ketiga di kejuaraan,” tegas Bagnaia kepada Sky Sport. “Itu adalah hasil maksimal yang bisa saya capai musim ini, tetapi musim depan saya ingin bisa bertarung dan finis dengan cara yang berbeda.”
Bagnaia merefleksikan musim yang sulit ini, “Saya berharap tidak perlu menghadapi sepertiga dari apa yang saya alami di tahun 2025.” Ia juga menepis adanya masalah dengan Marc Marquez (yang absen di seri ini), “Tidak pernah ada masalah… dia adalah salah satu yang terkuat dalam sejarah dan tahun ini dia kembali membuat perbedaan.”
Performa Para Penantang Podium
Ketiga penantang podium ini datang ke Portimao dengan performa kuat. Bezzecchi tampil konsisten, meskipun gagal finis di Malaysia. “Sekarang saya harus berkomitmen untuk mengambil tempat ketiga,” jelas Bezzecchi. “Portimao adalah sirkuit unik di mana setiap detail kecil dapat membuat perbedaan.”
Sementara itu, BagnaIA telah menemukan kembali performa puncaknya dengan meraih pole dan kemenangan di seri-seri seberang laut. Di sisi lain, Acosta terus mengumpulkan podium demi podium.
Debut Nicolò Bulega dan Kekuatan Romagna
Selain perebutan podium, GP Portugal juga menjadi saksi debut Nicolò Bulega. Runner-up Superbike dua kali itu akan tampil untuk tim pabrikan Ducati, menggantikan posisi yang ditinggalkan.
Kehadiran Bulega menambah jumlah pembalap asal wilayah Romagna di lintasan menjadi empat orang, bergabung dengan Bezzecchi, Bastianini, dan Savadori (yang masih menggantikan Jorge Martin). Ini akan menjadi GP ke-100 bagi Bulega. Bagnaia menyambut baik rekan setim barunya: “Dia pantas mendapatkan kesempatan ini… Jika dia bisa beradaptasi cepat dengan ban Michelin, dia bisa bersenang-senang.”
Pertarungan Lain di Papan Tengah dan Harapan Tuan Rumah
Persaingan menarik juga terjadi di papan tengah. Duet pembalap Pertamina, Franco Morbidelli (227 poin) dan Fabio Di Giannantonio (226 poin), terlibat dalam ‘derby’ internal untuk memperebutkan posisi ke-6 di klasemen, dengan selisih hanya satu poin.
Pembalap tuan rumah, Miguel Oliveira (Yamaha Pramac), tentu akan menjadi sorotan. Perhatian juga tertuju pada Enea Bastianini, yang datang dari dua balapan solid namun masih terkendala hasil kualifikasi. “Saya harus menemukan putaran cepat untuk kualifikasi… jika tidak, hidup menjadi sulit,” komentar pembalap Rimini tersebut, yang sering harus memulai balapan dari barisan belakang.