Tim nasional Italia, di bawah asuhan pelatih Gennaro Gattuso, akan menghadapi Moldova di Chisinau pada Kamis malam (20.45 waktu Italia) untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, fokus utama tampaknya sudah terbagi menjelang pertandingan krusial melawan Norwegia di Milan hari Minggu mendatang.
Situasi Grup dan Nasib di Tangan Haaland
Pertandingan di Chisinau ini sangat bergantung pada hasil laga lain. Di Oslo, Norwegia akan menjamu Estonia pada pukul 18.00, beberapa jam sebelum laga Italia dimulai. Jika Erling Haaland dan rekan-rekannya berhasil mengamankan tiga poin, yang mana mereka selalu sukses melakukannya melawan Spanyol dan Inggris, maka dua pertandingan sisa Italia (melawan Moldova dan Norwegia) praktis akan menjadi laga persahabatan.
Kemenangan Norwegia akan membuat pertandingan tersebut lebih penting untuk harga diri (autostima) daripada untuk klasemen kualifikasi. Moldova, secara teori, adalah tim terlemah di grup, baru mengoleksi satu poin dan kebobolan 26 gol, sebelas di antaranya terjadi saat melawan Norwegia.
Perlunya Pembuktian dan Kebanggaan
Meski demikian, Italia tidak bisa memandang remeh laga ini. Pada pertemuan sebelumnya di Reggio Emilia, saat masih dilatih Spalletti, Azzurri nyaris dipermalukan meski akhirnya menang 2-0 berkat gol Raspadori dan Cambiaso. Malam ini, hasilnya harus lebih meyakinkan demi menjaga momentum.
Ini bukan soal selisih gol. Selisih gol Norwegia (+26) terlalu jauh dibandingkan dengan Italia (+10). Ini adalah soal kebanggaan, untuk merasa setidaknya mendekati level tim-tim besar seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris. Di bawah Gattuso, Italia telah meraih empat kemenangan beruntun (dua melawan Israel, dua melawan Estonia). Meski lawan-lawan tersebut bukan tim papan atas, Gattuso berhasil menanamkan semangat juangnya.
Filosofi Taktik Gattuso
Gattuso, sang mantan juara dunia, tidak ingin terjebak pada label “pejuang” semata. Ia adalah pelatih yang mempelajari sepak bola secara mendalam, menuntut permainan yang terorganisir, membangun serangan dari bawah (impostazione dal basso), dan berani menerapkan sistem baru dengan dua penyerang tengah.
Menghadapi Moldova, Gattuso diperkirakan akan menurunkan formasi 4-4-2 yang logis, memungkinkan tim untuk tampil menekan dan memaksakan superioritas mereka. Sementara itu, saat melawan Norwegia di Milan nanti, formasi kemungkinan akan berubah menjadi 3-5-2.
Prakiraan Formasi Italia (4-4-2)
Gattuso mengonfirmasi akan memberi ruang bagi pemain yang jarang tampil. Berikut adalah kemungkinan susunan pemain yang akan diturunkan:
-
Kiper: Vicario (menggantikan Donnarumma untuk rotasi)
-
Belakang: Bellanova (kanan), Mancini, Buongiorno, Cambiaso (kiri)
-
Tengah: Orsolini (sayap kanan), Tonali, Cristante, Zaccagni (sayap kiri)
-
Depan: Scamacca, Raspadori
Analisis Lini Depan: Duet Scamacca-Raspadori
Duet di lini depan menjadi sorotan utama. Pasangan Scamacca-Raspadori (Raspa) adalah yang pertama bagi Gattuso, namun bukan hal baru dalam sejarah tim nasional. Keduanya pernah bermain sangat baik bersama di Sassuolo dan tim U-21.
Scamacca, sebagai penyerang tengah murni, memiliki kecenderungan untuk mundur dan mengatur permainan seperti seorang nomor 10. Sementara Raspadori, yang dijuluki “Pablito”, sangat lihai di ruang sempit dan mematikan di depan gawang. Ini adalah pasangan yang berbeda dari duet Retegui-Kean yang lebih mengandalkan fisik; Scamacca dan Raspadori lebih unggul dalam pemahaman dan kombinasi di area sempit.
Manajemen Kartu Kuning dan Absen
Rotasi di lini pertahanan (Bellanova, Mancini, Buongiorno) juga dilakukan untuk mengelola risiko skorsing. Barella dipastikan absen karena skorsing akumulasi kartu.
Kekhawatiran lain adalah pemain yang rawan kartu kuning (diffidati), yaitu Tonali dan Cambiaso. Keduanya akan bermain malam ini. Jika mereka tidak mendapatkan kartu kuning di Moldova, mereka menghadapi risiko lebih besar saat melawan Norwegia di San Siro, yang dapat menyebabkan mereka absen di babak playoff. Frattesi juga berada dalam situasi rawan yang sama.
Prakiraan Formasi Moldova (5-3-2)
Sementara itu, tim tuan rumah yang dilatih oleh Popescu diperkirakan akan turun dengan formasi defensif 5-3-2: Avram; Bors, Baboglo, Craciun, Platica, Reabciuk; Ionita, Caimacov, Rata; Postolachi, Nicolaescu.