Memahami Barang Komplementer: Pengertian dan 10 Contoh Nyatanya

Memahami Barang Komplementer: Pengertian dan 10 Contoh Nyatanya
Dalam dunia ekonomi, barang-barang yang kita konsumsi tidak berdiri sendiri. Banyak dari mereka memiliki hubungan saling melengkapi atau bahkan saling menggantikan. Berdasarkan hubungannya dengan barang lain, para ahli ekonomi membedakan dua jenis barang utama, yakni barang komplementer dan barang substitusi. Kali ini, kita akan membahas secara khusus tentang barang komplementer.
Apa Itu Barang Komplementer?
Menurut penjelasan dalam buku Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial karya Mila Saraswati dan Ida Widianingsih, barang komplementer adalah barang yang fungsinya saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Artinya, barang ini biasanya tidak digunakan sendirian, melainkan bersama barang lain yang memiliki keterkaitan fungsional.
Contoh yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah saat kita makan. Kita tidak hanya makan nasi saja, tetapi biasanya juga dilengkapi dengan lauk-pauk dan sayur. Ketiga komponen makanan ini saling melengkapi satu sama lain agar kebutuhan nutrisi dan rasa bisa terpenuhi dengan baik. Tanpa adanya pelengkap, satu jenis makanan saja terasa kurang memadai.
Contoh Barang Komplementer dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam buku Pengantar Ekonomi Mikro yang ditulis oleh Pandriadi (2025), dijelaskan beberapa contoh nyata barang komplementer yang bisa kita temui dengan mudah di sekitar kita:
-
Gula dan kopi – Rasa kopi seringkali dianggap kurang sempurna tanpa tambahan gula.
-
Sepatu dan kaos kaki – Keduanya biasanya dipakai bersamaan untuk kenyamanan dan fungsi.
-
Jarum dan benang – Mustahil menjahit hanya dengan salah satunya.
-
Bensin dan sepeda motor – Tanpa bensin, sepeda motor tidak akan bisa digunakan.
-
Televisi dan listrik – Televisi memerlukan listrik untuk berfungsi.
-
Tabung gas dan kompor – Tabung gas adalah sumber energi untuk kompor agar dapat digunakan.
-
Pulpen dan tinta – Pulpen tidak akan bisa digunakan tanpa tinta di dalamnya.
-
Piring dan sendok – Saat makan, kedua barang ini umumnya digunakan bersamaan.
-
Bak mandi dan gayung – Air di bak mandi diambil menggunakan gayung.
-
Mesin cuci dan listrik – Mesin cuci hanya dapat bekerja jika terhubung ke sumber listrik.
Kesepuluh contoh tersebut menunjukkan bahwa barang komplementer bersifat saling ketergantungan. Satu barang menjadi tidak maksimal manfaatnya tanpa keberadaan barang pelengkapnya.
Hubungan Barang Komplementer dalam Konteks Ekonomi
Lebih jauh lagi, Tri Kurnawangsih Pracoyo dalam buku Aspek Dasar Ekonomi Mikro (2006) menjelaskan bahwa barang komplementer adalah barang-barang yang umumnya digunakan bersamaan. Salah satu ciri khasnya adalah jika terjadi kenaikan harga pada salah satu barang, maka permintaan terhadap pasangannya juga ikut turun.
Contoh yang sering dikutip adalah printer dan tinta printer. Ketika harga printer naik cukup tajam, konsumen cenderung menunda atau membatalkan pembelian printer. Akibatnya, permintaan terhadap tinta printer pun otomatis ikut menurun, karena tinta printer hanya akan dibeli jika ada printer yang digunakan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa hubungan antara barang komplementer tidak hanya penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga berpengaruh dalam mekanisme pasar. Perubahan harga salah satu barang dapat secara langsung memengaruhi permintaan terhadap barang lainnya, meskipun barang tersebut tidak mengalami perubahan harga.
Penutup
Barang komplementer merupakan bagian penting dari pemahaman dasar ekonomi. Keterkaitan antarbarang ini membantu kita menyadari bahwa keputusan konsumsi tidak bisa dilihat secara terpisah, melainkan sebagai bagian dari sistem kebutuhan yang saling terkait. Dengan memahami barang komplementer, kita tidak hanya bisa membuat keputusan belanja yang lebih bijak, tetapi juga dapat melihat bagaimana dinamika harga di pasar memengaruhi pilihan dan perilaku konsumen secara lebih luas.