Penampilan Sempurna Jannik Sinner Hancurkan Casper Ruud di Roma

Penampilan Sempurna Jannik Sinner Hancurkan Casper Ruud di Roma
Dalam waktu kurang dari satu jam, Jannik Sinner memberikan penampilan yang nyaris sempurna untuk menyingkirkan unggulan keenam Casper Ruud dengan skor telak 6-0, 6-1 di perempat final Italian Open, Rabu malam waktu setempat. Pertandingan yang digelar di bawah sorotan lampu Foro Italico, Roma, ini menjadi momen penting bagi Sinner yang tengah kembali ke lapangan setelah menjalani skorsing tiga bulan terkait doping.
Pertandingan ini disebut-sebut sebagai salah satu yang paling dinanti di musim lapangan tanah liat, namun hanya berjalan sepihak. Ruud bahkan baru bisa memenangkan satu gim setelah 46 menit berlalu. Saat itu, ia mengangkat tangan ke langit dan tersenyum kecil—bukan karena kegembiraan, melainkan sebagai bentuk sindiran atas permainan yang nyaris tanpa perlawanan.
Kemenangan ini membawa Sinner ke semifinal turnamen ATP Masters 1000 di negaranya untuk pertama kalinya sepanjang karier. Kini, ia tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi untuk merebut gelar bergengsi tersebut. Di babak semifinal yang akan digelar Jumat malam, ia dijadwalkan menghadapi unggulan ke-11 asal Amerika Serikat, Tommy Paul.
“Ini penampilan yang luar biasa,” kata Sinner seusai laga. “Saya sangat senang dengan hasilnya. Tapi segalanya bisa berubah cepat, bukan? Setiap hari berbeda. Besok lawan yang berbeda. Kami main malam lagi. Tapi tetap saja, ini pertandingan yang tidak sama. Saya selalu mencoba mempersiapkan diri sebaik mungkin.”
Berbeda dengan kebanyakan pemain yang memilih beristirahat sehari sebelum pertandingan besar, Sinner justru menjalani hari Rabu dengan agenda padat. Ia memulai harinya dengan mengunjungi Vatikan dan bertemu dengan Paus Leo XIV, di mana ia memberikan raket tenis sebagai hadiah. Malam harinya, Sinner hadir sebagai tamu kehormatan dalam pertandingan final Coppa Italia antara Bologna dan Milan di Stadio Olimpico.
“Mengesankan sekali, jujur,” ujar Sinner mengenai pertemuannya dengan Paus. “Saya belum pernah mengalami hal seperti ini. Saya merasa sangat terhormat. Saya bahkan tidak tahu harus berkata apa. Ini momen yang sangat emosional, apalagi bersama orang tua saya. Sangat istimewa. Ini pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan.”
Bagi Sinner, ini adalah laga pertamanya melawan lawan dari 10 besar sejak kembali bertanding. Ruud yang baru saja menjuarai Madrid Open menjadi pemain paling berprestasi di undian, namun status tersebut tak membuat perbedaan di lapangan. “Itu permainan yang nyaris sempurna yang pernah saya alami sebagai lawan,” kata Ruud. “Saya hanya bisa memberinya pujian penuh.”
Sejak poin pertama, Sinner tampil di level yang luar biasa. Ia langsung menghentak dengan pukulan keras dan presisi tinggi. Backhand dua tangannya—senjata andalan yang selama ini konsisten—kembali tampil impresif. Namun kali ini, forehand-nya pun tampil tak kalah mematikan. Kombinasi antara kekuatan, arah bola yang sulit ditebak, dan kemampuan mengendalikan ritme permainan membuat Ruud tidak berdaya.
Penampilan dominan ini bukan hanya menjadi pernyataan tegas dari Sinner bahwa ia siap bersaing di level tertinggi kembali, tetapi juga mempertegas statusnya sebagai salah satu petenis terbaik dunia saat ini.