Indonesia Berambisi Menjadi Pemimpin Teknologi AI di Asia Tenggara

Indonesia Berambisi Menjadi Pemimpin Teknologi AI di Asia Tenggara
Menteri Komunikasi dan Urusan Digital Indonesia, Meutya Hafid, menyatakan bahwa ekosistem digital yang berkelanjutan berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) di kawasan Asia Tenggara.
Dalam diskusi bertajuk “Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” yang digelar di Jakarta, Hafid mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat inovasi AI di Asia Tenggara, terutama dengan berkembangnya ekonomi digital di dalam negeri.
Menurutnya, Indonesia saat ini merupakan tujuan investasi digital terbesar kedua di ASEAN. Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menunjukkan peluang yang menjanjikan, dengan estimasi nilai mencapai 90 miliar USD pada tahun 2024. Selain itu, sektor e-commerce yang mendominasi 40% pangsa pasar ASEAN mencatatkan nilai sebesar 77 miliar USD pada tahun 2023.
Hafid menekankan pentingnya pengembangan teknologi, termasuk AI, guna meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Berdasarkan penelitian, minat terhadap teknologi AI di Indonesia terus meningkat di berbagai wilayah, seperti Jakarta, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mengadopsi teknologi baru, tetapi juga mulai membangun ekosistem inovasi AI yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Urusan Digital terus memperkuat ekosistem digital agar Indonesia dapat memanfaatkan AI demi kepentingan nasional sekaligus meningkatkan daya saingnya di kancah internasional. Sejumlah langkah strategis telah disusun dengan fokus pada pengembangan ekosistem digital, penelitian dan inovasi, serta kemitraan lintas sektor.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berupaya menegaskan posisinya sebagai pusat inovasi AI yang mampu bersaing di tingkat global dan menjadi pemimpin teknologi di kawasan Asia Tenggara.